Dosen Prodi Fikom Ubhara Jaya Ajarkan Strategi Mengajar Berbasis Coaching untuk Guru Komunitas Pemulung

BEKASI – Strategi belajar mengajar sangat penting diperhatikan dalam pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih maksimal dalam pencapaian tujuan pembelajar.  Belajar mengajar juga diharapkan dapat menjadikan  kegiatan belajar adalah sesuatu kegiatan yang menyenangkan, menarik peserta didik, dan tidak membosankan.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Zahara T. Rony, salah satu strategi pembelajaran dapat diwujudkan dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang singkat dan mudah dipahami oleh para tenaga pengajar, seperti strategi mengajar berbasis coaching.

”Beragam sifat, karakter, dan motivasi peserta didik menjadi salah satu permasalahan yang timbul di kalangan para pengajar, sehingga perlu adanya peningkatan keterampilan mengajar para pengajar dengan metode yang singkat tapi efektif untuk meningkatkan kualitas anak didik, seperti menggunakan strategi mengajar berbasis coaching,” jelas Zahara.

Berdasarkan hal tersebut, tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari para dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ini, menggelar pengabdian masyarakat berupa program pelatihan singkat untuk meningkatkan keterampilan pengajar atau guru Komunitas Pemulung di Bantar Gebang, Bekasi Timur melalui keterampilan coaching.

”Program ini melibatkan 13 orang pengajar yang akan membekali para pengajar untuk membuat metode  pembelajaran yang tersusun secara sistimatis, yaitu dalam kegiatan efektif dan kreatif yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan para pengajar dalam mendorong peserta didik meningkatkan kesadaran diri, membangun proses belajar mandiri, serta membangun potensi para peserta didik dalam rangka mengembangkan diri mereka secara efektif,” ujar Zahara yang juga Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.

Program pelatihan keterampilan mengajar berbasis coaching tersebut diselenggarakan pada Sabtu, 24 Desember 2016, di Komplek Tempat Pembuangan Sampah Terpadu, yang bekerjasama dengan Komunitas Pemulung Cendikia Bantar Gebang yang merupakan peserta pelatihan keterampilan.

Zahara menambahkan, metode mengajar berbasis coaching ini dikembangkan untuk mengubah pendidikan menjadi suatu proses yang aktif bukan pasif. Cara belajar ini dilakukan agar para peserta didik mampu melakukan observasi mereka sendiri, mampu mengadakan analisis mereka sendiri, dan mampu berpikir sendiri.

“Mereka bukan hanya mampu menghafalkan dan menirukan pendapat orang lain, tetapi juga dapat merangsang para peserta didik agar berani dan mampu menyatakan dirinya sendiri aktif, bukan hanya menjadi pendengar yang pasif terhadap segala sesuatu yang dikatakan oleh tenaga pengajar,” katanya.

Dengan begitu, tenaga pengajar  mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan mampu mencapai kesuksesan dalam proses belajar mengajar.  (*)